Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Tahun 2020 - Raker (Virtual) Komisi 4 dengan Menteri Pertanian

Tanggal Rapat: 4 May 2020, Ditulis Tanggal: 5 May 2020,
Komisi/AKD: Komisi 4 , Mitra Kerja: Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian

Pada 4 Mei 2020, Komisi 4 DPR-RI melaksanakan Raker secara virtual dengan Menteri Pertanian tentang Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Tahun 2020. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Sudin dari Fraksi PDIP dapil Lampung 1 pada pukul 13:30 WIB.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian
  • Realokasi internal anggaran: (1) Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp338 miliar, untuk meningkatkan bantuan Alsintan Pascapanen, Pengembangan jagung serta pengembangan kacang-kacangan lainnya (kesimpulan nomor 5 pada Raker tanggal 16 April 2020), (2) Ditjen Perkebunan sebesar Rp66 miliar, untuk mendukung kegiatan Pascapanen dan pengolahan (hilirisasi) serta pemesaran hasil perkebunan antara lain: alat pengolahan pascapanen dan bantuan benih, (3) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sebesar Rp218 miliar, untuk mendukung kegiatan pengembangan Ruminansia potong, antara lain, Domba, Kambing dan Sapi, (4) Ditjen PSP sebesar Rp822 miliar, penyatuan menjadi satu kegiatan Padat Karya infrastruktur pertanian pedesaan, termasuk untuk pemulihan kegiatan pengadaan alat mesin prapanen dan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) serta meningkatkan bantuan Alsintan Prapanen, (5) Ditjen Hortikultura sebesar Rp87 miliar, untuk mendukung kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil hortikultura (alat pengolahan pascapanen) serta bantuan benih (tanaman obat dan sayuran), dan (6) Badan Ketahanan Pangan sebesar Rp87 miliar, untuk mendukung kegiatan Pekarangan Pangan Lestari dan Lembaga Distribusi Pangan.
  • Totak pemotongan anggaran Rp435M. Realokasi anggaran sebesar Rp435M diperhitungkan secara rasional sesuai dengan permintaan tambahan anggaran dari Ditjen TP sebesar Rp163M dan Rp272M untuk meningkatkan bantuan/kegiatan yang bersentuhan langsung dengan petani/masyarakat dan pemenuhan komitmen bantuan aspirasi.
  • Gambaran ruang lingkup organisasi; (1) Balitbangtan, pegawai sebanyak 6.491 orang, UPT/Satker sebanyak 64 dan sebaran UPT seluruh Indonesia, (2) BPPSDMP, pegawai sebanyak 1.984 orang/penyuluh, THL TBPP sebanyak 38.284 orang, siswa sebanyak 1.038 orang, mahasiswa sebanyak 5.216 orang dan UPT/Satker sebanyak 25, dan (3) Barantan, Pegawai sebanyak 3.781 orang, THL sebanyak 1.325 orang, UPT/Satker sebanyak 52/53, Wilker sebanyak 394 lokasi, Tempat pemasukan impor sebanyak 149 lokasi, tempat pengeluaran ekspor sebanyak 218 lokasi, tempat pemasukan dan pengeluaran antar area sebanyak 373 lokasi.
  • Untuk krisis pangan setelah Covid-19, ini belum ada anggarannya namun Kementan akan menyiapkan 400 hektar rawa gambut yang dipersiapkan dan pada saatnya akan diajukan anggaran ke Kemenkeu. Ini sudah direncanakan saat Ratas.
  • Data Presiden dengan Kementan itu satu, data tersebut dari BPS, karena produktifitas petani adalah data yang sudah divalidasi oleh BPS. Sehari sebelum Ratas pun antar Presiden dan Menteri melakukan komunikasi terkait validitas data.
  • Terkait dengan bagaimana BUMN diberi tugas untuk antisipasi pangan karena hasil kesepakatan dari Ratas sebab sudah ada warning di beberapa daerah akan mengalami kekeringan.
  • Untuk stabillisasi harga, kalau ini Kementan tunggu tanpa adanya desakan, maka akan terjadi anomali kenaikan harga, ini karena sedang wabah Covid-19, bulan Ramadan dan akan memasuki hari raya Idul Fitri.
  • Akan ada Rakor mengenai persiapan Kementan dalam mengantisipasi kekeringan yang ada, salah satu usulan 600.000 hektar tambahan, ini harus ada percepatan agar dapat menanggulangi permasalahan ini.
  • Pemotongan Kementan menjadi Rp7 triliun, ini sangat disayangkan, sudah diupayakan agar tidak terjadi pemotongan karena urusan pangan ini sangat penting untuk kesejahteraan petani. Saat Ratas pun, semua kementerian mengalami pemotongan anggaran.
  • Untuk Dirjen Peternakan terkait ini sudah dikawal terkait program yang direncanakan agar dapat berjalan secara optimal.
  • Terkait jumlah penyuluh yang menurun terjadi karena pensiun, meninggal dunia dan mengundurkan diri.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan